Jumat, 04 Juli 2008

NODA PADA GIGI

Bertentangan dengan anggapan umum, warna gigi tidak betul-betul putih. Warna gigi terdiri dari berbagai unsur warna; keputihan, agak kuning, kelabu, bahkan agak cokelat. Sebagian orang memiliki warna gigi lebih gelap. Warna gigi juga cenderung menjadi lebih gelap dengan meningkatnya usia, karena dentin jadi lebih padat dan kejernihan lapisan emailnya berkurang. Hal ini juga yang menyebabkan orang mengira giginya bernoda.

Noda pada gigi ada dua jenis, yaitu noda intrinsik atau noda yang berasal dari dalam, serta noda ekstrinsik (noda yang berasal dari faktor luar). Noda intrinsik dapat disebabkan penyakit tertentu, di antaranya:

• Fluorosis, akibat kebanyakan fluoride. Hal ini terjadi karena terlalu sering dan terlalu banyak menelan pasta gigi berfluoride pada masa anak-anak. Gejalanya bisa berbentuk bintik putih. Pada kasus yang parah, bintiknya berwarna cokelat.
• Pemakaian tetrasiklin pada saat proses tumbuh kembang gigi (sebelum 12 tahun).
• Trauma sehingga terjadi pendarahan dalam rongga pulpa.

Sedangkan noda ekstrinsik, berupa:
• Deposit berwarna hijau pada sekitar leher gigi anak yang disebabkan bakteri pada plak.
• Noda berwarna gelap, cokelat sampai hitam, biasanya disebabkan teh, kopi, atau anggur merah.

Kadang-kadang, noda-noda seperti di atas hampir tak mungkin dibersihkan sendiri dengan menggosok gigi, tetapi harus dibersihkan oleh dokter gigi.

Tidak ada komentar: